D
|
alam dunia perkantoran, salah satu tugas sekretaris
adalah mempersiapkan dan melayani pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat yang akan diselenggarakan oleh
pimpinannya, baik dalam hal keperluan pertemuan/rapat maupun dalam jamuan
kepada para tamunya (peserta rapat). Pimpinan mengharapkan sekretarisnya dapat
mengurus mulai dari persiapan, termasuk juga mengawasi
perlengkapan-perlengkapan hingga menentukan macam jamuan makan atau menu
makanan. Pada umumnya rapat dilaksanakan untuk membicarakan suatu hal yang
memerlukan pemecahan. Dibawah ini beberapa pengertian rapat, yaitu sebagai
berikut:
a. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, rapat adalah
pertemuan (kumpulan) untuk membicarakan sesuatu, siding, majelis.
b. Rapat merupakan komunikasi kelompok secara resmi
c.
Rapat merupakan
musyawarah kelompok untuk mufakat
d. Rapat merupakan media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka
e. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa rapat adalah suatu pertemuan antar anggota organisasi/perusahaan yang
bertujuan untuk merundingkan/memecahkan masalah yang menyangkut kepentingan
organisasi/perusahaan.
1.
Fungsi Rapat
Fungsi
penyelenggaraan suatu rapat, yaitu sebagai berikut:
- Untuk memecahkan masalah
- Untuk menyampaikan informasi
- Sebagai forum demokrasi, diharapkan peserta rapat
berpartisipasi pada masalah-masalah yang dikemukakan
- Sebagai alat koordinasi yang baik antara peserta
rapat (karyawan) dengan perusahaan/organisasi
- Sebagai sarana bernegosiasi
2.
Jenis-Jenis Rapat
Jenis-jenis rapat
dapat dibedakan berdasarkan segi peninjauannya, yaitu sebagai berikut:
a.
Menurut Tujuannya, rapat dibedakan menjadi sebagai
berikut:
1) Rapat Penjelasan, yaitu rapat yang dilaksanakan untuk memberikan
penjelasan kepada para peserta rapat. Dalam rapat penjelasan, seorang pemimpin
rapat memberikan penjelasan kepada para peserta rapat. Peserta rapat tidak hanya
mendengarkan penjelasan dari pimpinan rapat tetapi juga diberikan kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan.
2) Rapat Pemecahan
Masalah, yaitu rapat yang dilaksanakan
untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Pada rapat pemecahan masalah,
peran peserta rapat sangat besar untuk memberikan masukan berupa saran atau
pendapat yang akan disimpulkan bersama. Hasil kesimpulan yang telah disepakati
bersama merupakan jalan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
3) Rapat
Perundingan, yaitu rapat yang
dilakukan untuk merundingkan suatu perselisihan atau mencari jalan tengah agar
tidak merugikan kedua belah pihak.
b.
Menurut Sifatnya, rapat dibedakan menjadi sebagai
berikut:
1) Rapat Resmi
(Formal Meeting), yaitu rapat yang
diselenggarakan untuk membahas masalah-masalah yang sangat penting dan berlaku
peraturan keprotokolan yang mengatur kelancaran jalannya rapat. Peserta rapat
formal akan mendapat pemberitahuan terlebih dahulu melalui surat undangan yang
biasanya dilengkapi dengan agenda rapat.
2) Rapat Tidak
Resmi (Informal Meeting), yaitu
rapat yang diadakan tidak
berdasarkan perencanaan yang formal. Rapat ini tidak memerlukan persiapan
istimewa dan biasanya dijadikan untuk mendiskusikan suatu hal yang terjadi
secara tiba-tiba dan harus diselesaikan segera. Para peserta rapat umumnya
mendapat pemberitahuan secara langsung.
3) Rapat Terbuka,
yaitu rapat yang dapat dihadiri oleh semua anggota dan materi yang dibahas
tidak merupakan masalah yang bersifat rahasia.
4) Rapat Tertutup,
yaitu rapat yang dihadiri oleh peserta rapat tertentu saja dan masalah yang
dibahas merupakan masalah-masalah yang masih bersifat rahasia.
c.
Menurut Jangka Waktunya, rapat dibedakan menjadi sebagai
berikut:
1)
Rapat
Mingguan, yaitu rapat yang diadakan seminggu sekali dan
biasanya membahas masalah-masalah yang bersifat rutin.
2) Rapat Bulanan, yaitu
rapat yang diadalan setiap bulan sekali dan membahas masalah-masalah yang
terjadi selama sebulan yang lalu.
3) Rapat Semesteran, yaitu
rapat yang diadakan setiap enam bulan sekali yang membahas masalah-masalah yang
terjadi selama enam bulan yang lalu, dan program-program selanjutnya untuk enam
bulan kedepan.
4) Rapat Tahunan,
yaitu rapat yang diadakan setiap setahun sekali. Contoh dari rapat ini adalah
Rapat Pemegang Saham, Rapat Dewan Komisaris, Rapat Paripurna DPR, dsb.
d.
Menurut Frekuensinya, rapat dibedakan menjadi sebagai
berikut:
1) Rapat Rutin,
yaitu Rapat yang sudah ditentukan waktunya. Contoh: Rapat mingguan, rapat
bulanan, rapat tahunan, dsb
2) Rapat Insidentil,
yaitu rapat yang tidak terjadwal. Biasanya rapat ini membahas masalah yang
bersifat penting dan harus diselesaikan bersama.
3.
Syarat-syarat Rapat Yang Baik
Rapat akan menghasilkan tujuan yang
diharapkan, jika pelaksanaannya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
- Suasana terbuka
Suasana
yang terbuka berarti setiap peserta rapat siap menerima informasi dari
siapapun. Hindari sikap saling mencurigai atau berprasangka negatif diantara
sesama peserta rapat. Suasana rapat yang terbuka akan membangkitkan rasa
kekeluargaan dan kerjasama yang tinggi diantara para peserta rapat.
- Tidak ada monopoli
Monopoli
pembicaraan baik oleh pimpinan maupun peserta rapat yang lain harus dihindari.
Karena suasana rapat dapat menjadi kaku dan peserta rapat yang lain menjadi
pasif (tidak berpartisipasi). Semua pihak yang terlibat harus mempunyai hak
yang sama dalam mengeluarkan pendapat dan bertanya.
- Partisipasi aktif dari
peserta rapat
Rapat
yang baik apabila para peserta rapat turut aktif dalam memecahkan permasalahan
yang dibahas dalam rapat. Peserta rapat hendaknya dapat menjadi pendengar yang
baik saat diberikan penjelasan-penjelasan dan harus dapat memberikan sumbang
saran atau pendapat yang positif saat kegiatan tanya jawab atau diskusi.
- Bimbingan dan
pengawasan dari pimpinan rapat
Pemimpin
rapat harus dapat memberikan bimbingan kepada seluruh peserta rapat agar mau
berperan aktif dalam pelaksanaan rapat. Seorang pemimpin rapat juga harus dapat
memonitor jalannya rapat sehingga pembahasan tidak menyimpang dari tujuan
rapat.
- Perdebatan berdasarkan
argumentasi bukan emosi
Perdebatan
dalam rapat adalah hal yang biasa terjadi, namun jika perdebatan menjadi
berkepanjangan dan tidak berdasarkan argumentasi yang benar akan mengakibatkan
suasana rapat menjadi panas dan tegang, dan akhirnya rapat akan dimonopoli oleh
peserta rapat yang saling berdebat. Oleh sebab itu hindari debat yang
berkepanjangan. Perdebatan hendaknya berdasarkan alasan-alasan yang kuat atas dasar fakta bukan
emosi.
- Pertanyaan singkat dan
jelas
Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan dalam rapat hendaknya cukup singkat, padat dan jelas sehingga
mudah dimengerti oleh seluruh peserta rapat. Pertanyaan yang berliku-liku atau
bertele-tele akan membuat pertanyaan menjadi tidak jelas atau cukup menyita
waktu. Padahal dalam rapat, waktu sangat berharga.
- Disiplin Waktu
Membiasakan pelaksanaan
rapat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, akan membuat peserta rapat
menjadi lebih disiplin dan pelaksanaan rapat menjadi lebih tertib.
4.
Perencanaan dan Persiapan Rapat
Ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan
pedoman atau pegangan dalam mempersiapkan penyelenggaraan rapat, yaitu sebagai
berikut:
- Why
Mengapa
rapat perlu diselenggarakan?
Hal
ini untuk menentukan tingkat urgensi dari rapat tersebut
- What
Apa
masalah yang akan dibicarakan dalam rapat?
Hal
ini untuk mempersiapkan agenda rapat.
- Who
Siapa
saja yang akan diundang dalam rapat tersebut?
Hal
ini untuk menentukan peserta rapat yang diundang
- Where
Dimana
rapat akan diselenggarakan?
Hal
ini untuk menentukan tempat
penyelenggaraan rapat
- When
Dimana
rapat akan diselenggarakan?
Hal
ini untuk menentukan hari, tanggal dan waktu rapat diselenggarakan
- How
Bagaimana
rapat akan diselenggarakan?
Hal
ini untuk menentukan apakah rapat tersebut akan diselenggarakan secara berkala
atau hanya satu kali, tertutup atau terbuka, dengan bahan yang akan dibagikan
terlebih dahulu atau dengan menggunakan LCD proyektor, tape, video dan alat
lainnya.
Merencanakan dan mempersiapkan suatu rapat
agar dapat berjalan lancar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena seorang
sekretaris harus berhubungan dengan pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan
suatu rapat.
Hal-hal yang menjadi tanggung jawab
sekretaris dalam persiapan penyelenggaraan rapat adalah sebagai berikut:
- Membuat agenda rapat
dan susunan acara rapat
Agenda rapat adalah daftar yang berisi
pokok-pokok permasalahan yang akan dibicarakan dalam suatu rapat. Sedangkan
susunan rapat adalah rincian atau penjabaran lebih lanjut dari topik-topik
dalam agenda rapat. Sekretaris harus memastikan terlebih dahulu acara yang akan
diadakan atau dilaksanakan pada suatu rapat dengan mengkonsultasikannya
terlebih dahulu kepada pimpinan rapat. Acara tersebut harus disusun secara
sistematis dengan membuat pokok-pokok acara secara garis besar.
Contoh
Agenda rapat:
Contoh
Susunan Acara Rapat:
- Menentukan Peserta
Rapat
Dari agenda rapat yang telah dibuat dapat
ditentukan siapa saja peserta yang akan diundang. Setelah sekretaris menyusun
daftar para peserta rapat yang akan diundang, kemudian konsultasikan kembali
dengan pimpinan rapat, apakah ada
penambahan atau pengurangan peserta rapat.
- Membuat Undangan Rapat
Surat Undangan merupakan surat pemberitahuan
yang sifatnya mengharapkan kehadiran seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu
acara tertentu di tempat dan pada waktu yang telah ditentukan.
Undangan yang dibuat hendaknya memenuhi
beberapa syarat, yaitu sebagai berikut:
a. Menggunakan
Kop atau Kepala Surat
b. Mencantumkan
no surat serta tanggal pembuatannya
c. Mencantumkan
perihal undangan rapat
d. Mencantumkan
nama-nama orang yang diundang rapat
e. Mencantumkan
hari, tanggal, waktu dan tempat rapat tersebut diselenggarakan
f. Ditanda
tangani oleh pejabat yang bertanggung jawab atas surat undangan tersebut.
g. Waktu
pengiriman undangan hendaklah jangan terlalu lama dari penyelenggaraan atau
pelaksanaan rapat. Waktu yang terlalu lama akan memungkinkan seseorang untuk
lupa. Seorang sekretaris harus dapat memperkirakan waktu pengiriman undangan
agar para peserta rapat mempunyai cukup kesempatan untuk mempersiapkan
kehadirannya pada pertemuan atau rapat tersebut. Sekretaris harus juga
memperhitungkan waktu untuk mencetak undangan, memprosesnya hingga waktu
pengirimannya.
Contoh
Surat Undangan:
- Membuat Daftar Hadir
Rapat
Ada 2 macam daftar hadir, yaitu buku tamu dan
daftar hadir biasa (yang dibuat diatas selembar kertas). Daftar hadir digunakan
untuk mengetahui jumlah peserta yang datang pada suatu rapat, untuk mengetahui
jumlah item yang harus dipersiapkan seperti konsumsi, kursi, sebagai bahan
penyusunan notula rapat, dan sebagainya.
Contoh
Daftar Hadir Rapat:
5.
Mempersiapkan Bahan Rapat
Bahan-bahan rapat yang perlu dipersiapkan
antara lain:
a. Agenda
Rapat
b. Bahan-bahan
yang akan dibicarakan dalam rapat (dapat berupa makalah, laporan-laporan, dsb)
c. Notula/hasil
rapat bulan yang lalu (apabila rapat tersebut merupakan kelanjutan dari rapat
sebelumnya)
Bahan-bahan tersebut (b) disatukan dalam
sebuah map dan harus telah tersedia untuk masing-masing peserta pada waktu
rapat dimulai. Apabila bahan rapat tersebut memerlukan pemikiran yang panjang,
maka harus telah dikirim bersama dengan pemberitahuan rapat/surat undangan,
agar dapat dipelajarai terlebih dahulu.
6.
Mempersiapkan Peralatan dan Perlengkapan Rapat
Peralatan dan perlengkapan dalam rapat yang
perlu dipersiapkan adalah:
a.
White
board lengkap dengan spidol dan penghapus atau dapat pula berupa Flip Chart
lengkap dengan spidolnya
b.
LCD
proyektor lengkap dengan layarnya
c.
Sound
system lengkap dengan microphonenya
d.
Map
atau tas yang dipergunakan untuk menempatkan bahan-bahan rapat rapat
e.
Block
note atau buku agenda lengkap dengan bolpointnya
f.
Name
Tag untuk peserta
g.
Komputer
atau Laptop
Dalam mempersiapkan peralatan dan
perlengkapan rapat, sebaiknya dibuat dahulu daftar kebutuhan peralatan dan
perlengkapannya agar dapat dipastikan berapa jumlah barang yang dibutuhkan.
Contoh
daftar kebutuhan peralatan dan perlengkapan rapat:
7.
Mempersiapkan
Ruang Rapat
Sekretaris harus memastikan terlebih dahulu jumlah
peserta yang akan hadir dalam rapat. Apabila jumlah peserta rapat sedikit dapat
menggunakan ruang rapat yang sudah tersedia di kantor. Namun apabila jumlah
peserta rapat cukup banyak melebihi kapasitas ruang rapat di kantor, maka rapat
dapat diselenggarakan di hotel atau gedung pertemuan. Untuk itu sekretaris
perlu mencari dan memesan hotel atau gedung pertemuan. Bila rapat di
selenggarakan di hotel atau gedung pertemuan, maka sekretaris harus memeriksa
kepastian tempat, peralatan, konsumsi, dan akomodasinya. Hal-hal yang harus
dipersiapkan sehubungan dengan pengaturan ruang rapat adalah sebagai berikut:
a. Cahaya
Penerangan
Bila
ruangan tidak menggunakan penerangan bantuan (lampu) tetapi menggunakan
penerangan cahaya sinar matahari, maka pengaturan tempat duduk harus
disesuaikan dengan arah datangnya sinar matahari tersebut.
b. Ventilasi
Udara
Usahakan
agar udara di ruang rapat sejuk, karena ruangan yang terlalu panas atau terlalu
dingin akan mengakibatkan konsentrasi para peserta rapat berkurang.
c. Pengaturan
Tempat Duduk
Dalam
mengatur ruang pertemuan, selayaknya kita tidak begitu saja menerima apa yang
tersedia dalam gedung. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan beberapa
tata letak yang bisa digunakan.
Pertimbangan
letak meja dan kursi harus diatur sesuai tujuan dan isi acara. Bahkan tata
letak pun harus lebih dipikirkan bila menuntut pendengar atau audien untuk
berpartisipasi dan berinteraksi. Pilihlah ruangan yang memang membantu tujuan-tujuan
tersebut.
Berikut
beberapa tata letak ruangan yang bisa digunakan:
1. Gaya
Kelas (classroom style)
Tata
letak ini membariskan meja dengan 2 atau 3 kursi. Meja-meja disusun menghadap
bagian depan ruangan. Tata letak ini tepat untuk konferensi atau presentasi di
mana presenternya sering memberikan informasi dan berdialog dengan peserta.
Layout:
2. Gaya
Teater (theater style)
Gaya
Teater dibuat dengan deretan kursi yang menghadap ke depan ruangan. Terdapat
pemisah seperti gang kecil antar kelompok. Tata letak ini dipakai untuk
memaksimalkan ruangan dan presentasi kurang dari 2 jam. Cocok buat pertemuan
yang menuntut pesertanya untuk mencatat.
Layout:
3. Gaya
Konferensi (conference style)
Meja
6 atau 8 kaki disatukan di tengah ruangan sebagai tempat berkumpul. Kursi-kursi
ditempatkan di sekelilingnya. Tata letak ini cocok untuk sesi brainstorming di
mana tidak ada yang namanya pimpinan rapat. Pun memiliki ruang yang cukup
lapang buat semua peserta dan pandangan yang bebas pada masing-masing peserta.
Layout:
4. Gaya
U-Shape / Open Style
Meja
6 atau 8 kaki ditempatkan dari ujung ruangan ke ujung lainnya membentuk huruh
U. Kursi-kursi ditempatkan di luar huruf U. Bagus untuk kelompok-kelompok kecil
yang membutuhkan percakapan, baik antara presenter dan peserta atau peserta
dengan peserta.
Layout:
5. Gaya
Hollow Square
Meja
6 atau 8 kaki ditempatkan dalam kerangka persegi panjang dengan ruang terbuka
di tengahnya. Kursi-kursi diletakkan di luar sekeliling persegi panjang
tersebut. Sama halnya dengan Gaya Konferensi, Tata letak ini cocok untuk sesi
brainstorming di mana tidak ada yang namanya pimpinan rapat. Pun memiliki ruang
yang cukup lapang buat semua peserta dan pandangan yang bebas pada
masing-masing peserta.
Layout:
6. Gaya
Banquet
Digunakan
untuk acara makan-makan dengan diameter meja sekitar 60 – 72 inci. Meja bundar
yang disusun menyerupai bunga, berkapasitas sekitar 4, 8 atau 12 kursi.
Layout:
7. Gaya
Half Moon Rounds
Tata
letak ini dibuat setengah lingkaran. Tempat duduk diletakkan setengah dari meja
bundar. Semua peserta menghadap depan dan tidak ada yang membelakangi
presenter.
Layout:
8. Gaya
Chevron or “V” Shape
Gaya
Chevron memungkinkan diskusi kelompok kecil antar peserta setelah presenter
memberikan materi pada semua peserta. Tata letak ini menghilangkan perasaan
tertutup buat presenter dan peserta.
Layout:
9. Gaya
Herringbone
Sangat
tepat untu pertemuan yang bersifat presentasi informatif. Presenter memberikan
informasi diselingi dengan beberapa dalog dengan peserta. Herringbone
menghilangkan perasaan tertutup buat presenter dan peserta.
Layout:
8.
Mempersiapkan
Ruang Rapat
Pada rapat yang dilakukan
lebih dari satu hari, seperti rapat paripurna atau rapat kerja, biasanya para
peserta rapat akan diinapkan di suatu tempat. Untuk itu sekretaris harus
mengatur pemilihan tempat yang cocok untuk pelaksanaan rapat tersebut mulai
dari pemesanan tempat, pembagian kamar, hingga pengecekan terakhir akan
kesiapan penginapan untuk peserta rapat.
9.
Transportasi
Jika suatu rapat tidak
dilaksanakan di dalam kantor, tentunya transportasi para peserta rapat ke
tempat rapat harus dipersiapkan. Jika harus menyewa mobil atau bus, sekretaris
harus menyiapkannya.
10. Konsumsi
Konsumsi rapat berupa
makanan ringan (snack) atau makanan berat untuk para peserta rapat harus
dipersiapkan agar para pesera rapat merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan
rapat. Jika pelaksanaan rapat lebih dari satu hari, variasi makanan juga harus
diperhatikan. Hal ini akan berdampak pada motivasi peserta dalam mengikuti
kegiatan rapat.
Konsumsi berupa makanan
ringan (snack) dan minuman dapat disajikan dengan cara berikut:
a. Disajikan
sebelum peserta rapat duduk
b. Disajikan
selama rapat berlangsung
c. Disajikan
pada waktu istirahat dengan cara mengambil sendiri
d. Disajikan
secara kombinasi. Pada awal rapat telah tersedia minuman dan saat istirahat
para peserta rapat mengambil sendiri makanan dan minuman di tempat yang telah
disediakan.
11. Kesehatan
Untuk kegiatan rapat yang
pelaksanaannya lebih dari satu hari, hendaknya disediakan unit kesehatan untuk
menjaga kondisi kesehatan para peserta rapat.
12. Pengecekan Persiapan
Terakhir (Checking Terakhir)
Sebelum rapat dimulai atau pada H-1,
sekretaris harus memeriksa segala persiapan untuk meyakinkan apakah segala
sesuatunya telah siap untuk dipergunakan. Hal-hal yang perlu diperiksa antara
lain, sebagai berikut:
a. Apakah
kursi telah cukup sesuai dengan jumlah peserta rapat?
b. Apakah
letak tempat duduk sudah sesuai dengan fungsi dari setiap peserta rapat?
c. Apakah
semua alat perlengkapan rapat telah tersedia dalam ruang rapat dan berfungsi
dengan baik?
d. Apakah
bahan-bahan atau materi rapat yang akan dipergunakan dalam rapat telah
disiapkan dalam suatu map?
e. Apakah
Daftar hadir, agenda rapat, dan susunan acara telah disiapkan?
f. Apakah
konsumsi rapat telah dipesan/disiapkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar