Pages

Jumat, 22 Agustus 2014

PROSEDUR SURAT KELUAR

Berikut adalah proses alur proses Prosedur Surat keluar, yang dapat dilihat di sini

Minggu, 10 Agustus 2014

PENGERTIAN HUMAS




1.    Pengertian Humas
Hubungan masyarakat (humas) adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/organisasi. Humas merupakan terjemahan istilah bahasa Inggris: Public Relations (sering disingkap PR) atau "Hubungan Publik".
Menurut International Public Relations Association (IPRA), Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka.


 
 Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah praktek mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat.[1]
Humas dapat mencakup sebuah organisasi atau individu yang mendapatkan eksposur ke khalayak, mereka menggunakan topik kepentingan publik dan berita yang tidak memerlukan pembayaran langsung.[2]
Webster's New Collegiate Dictionary mendefinisikan humas sebagai "usaha mendorong masyarakat untuk memiliki goodwill terhadap seseorang, perusahaan atau lembaga". "Humas merupakan upaya terencana untuk mempengaruhi opini melalui kinerja tanggung jawab sosial dan dapat diterima, berdasarkan komunikasi dua arah yang saling memuaskan." Humas dapat digunakan untuk membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, investor, pemilih, atau masyarakat umum. Publik dianggap sebagai penghubung antara perusahaan dan media. Public relations juga dapat didefinisikan sebagai praktek mengelola komunikasi antara organisasi dengan publiknya.[3]
            Konsep dasar Humas diperkenalkan pada tahun 1906 oleh Ivy Lee saat ia berhasil menjembatani konflik buruh batubara dan pengusaha. Konsep ini lalu dikenal sebagai Declaration of Principle (Deklarasi Asas-Asas Dasar), yaitu prinsip yang terbuka dan tidak menyembunyikan data dan fakta. Humas di Indonesia dikenal pada tahun 1950-an yang bertugas untuk menjelaskan peran dan fungsi-fungsi setiap kementrian, jawatan, lembaga, badan, dan lain sebagainya.
            Pekerjaan seorang humas adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang humas dalam mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan seluruh fakta-fakta tentang runtutan situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa sehingga mendapatkan simpati akan kejadian tersebut.            Humas adalah sebuah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh kemauan baik dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas. Dalam pekerjaannya, seorang humas membuat analisis ke dalam dan perbaikan diri, serta membuat pernyataan-pernyataan keluar.
            Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.

2.    Tujuan Humas
Tujuan dari hubungan masyarakat oleh perusahaan sering untuk membujuk masyarakat, investor, mitra, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan sudut pandang tertentu tentang hal itu, kepemimpinannya, produk, atau keputusan politik. Kegiatan umum termasuk berbicara di konferensi, memenangkan penghargaan industri, bekerja sama dengan pers, dan komunikasi karyawan.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Tujuan utama Public Relation sendiri adalah menciptakan, mempertahankan dan melindungi reputasi organisasi/ perusahaan, memperluas prestis, menampilkan citra-citra yang mendukung. Riset menunjukkan bahwa konsumen/pelanggan lebih sering melakukan buying decision atau keputusan pembelian berdasarkan citra perusahaan.
Mengingat jenis dan karakter organisasi itu bermacam-macam, maka tentu saja tujuan bidang humas mereka berbeda-beda/ bervarisi dan tidak terdaftar hanya pada diatas saja. Satu hal yang harus disadari, setiap tujuan dari berbagai organisasi, baik itu komersial maupun non-komersial, sama-sama memerlukan suatu program tindakan yang terencana. Setiap tujuan organisasi dalam pengertian luas akan jauh lebih mudah dijangkau apabila usaha pencapaiannya juga disertai dengan kegiatan-kegiatan humas, baik itu yang dilakukan oleh unit departemen humas internal maupun oleh lembaga konsultasi humas eksternal.
Dengan bahasa paling sederhana dan singkat, tujuan utama Public Relation dapat diringkas, sesuai tujuan utama yang diatas sebagai berikut:
1.    Mengevaluasi sikap dan opini publik
2.    Formulasi dan implementasi prosedur dan policy organisasi atas komunikasi organisasi/perusahaan dengan publik
3.    Mengkoordinasikan program-program komunikasi
4.    Mengembangkan hubungan dan “good-will” lewat proses komunikasi dua arah
5.    Mengembangkan hubungan positif antar organisasi dan public
Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan kita yang menentukan tetapi feed back yang kita harapkan. Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance. Sedangkan melalui pengertian kita berusaha merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan knowledge.

3.    Fungsi Humas
Dibawah ini terdapat beberapa fungsi-fungsi humas:
1.    Menurut Edward L.Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut :
·        Memberikan penerangan kepada publik,
·        Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik
·        Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya.
2.    Fungsi Humas sebagai fungsi Manajemen, ada 2:
a.    Fungsi Intern (ke luar)
·        PR harus mampu mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran/citra masyarakat yang positif terhadap segala tindakan atau kebijaksanaan organisasi/lembaga. Oleh karena itu, setiap anggota organisasi harus mampu memberikan image positif yang mewakili organisasinya.
·        Penghubung antara manajemen dan publiknya
b.    Fungsi Ekstern (ke dalam)
·        PR harus mampu mengenali/mengidentifikasikan hal-hal yang dapat menimbulkan sikap/gambaran yang negatif dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan/kebijakan dijalankan
·        Memberi nasehat pada menejemen mengenai semua perkembangan luar atau dalam, yang menyangkut pengeruh hubungan perusahaan dengan publiknya.
·        Membuat penelitian dan penafsiran bagi kepentingan menejemen mengenai sikap-sikap yang ada sekarang atau diperkirakan sebelumnya pada public utama atas urusan perusahaan
·        Bertindak untuk kepentingan menejemen dalam merencanakan dan meleksanakan fungsi-fungsi umum

4.    Tugas Humas
            Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) mempunyai tugas melaksanakan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan dalam bidang hubungan masyarakat. Adapaun tugas humas yang lain dapat sebagai:
1.    Pengumpulan Informasi dan Dokumentasi
Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan pengumpulan dan penyajian informasi, dokumentasi kegiatan pemerintah daerah, serta melaksanakan tata usaha Bagian Humas.
2.    Publikasi
Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan penyelenggaraan publikasi.
3.    Bagian Protokol
Melaksanakan kegiatan keprotokolan daerah.
            Contoh tugas Humas atau kegiatan staf PR adalah melobi, berbicara di depan publik, menyelenggarakan acara, dan membuat pernyataan tertulis.
 Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah:
1.    Membuat kesan (image), yaitu gambaran yang diperoleh seseorang tentang suatu fakta sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengertian mereka (terhadap suatu produk, orang, atau situasi).
2.    Pengetahuan dan pengertian. Humas memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan informasi akurat dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidak-pedulian akan suatu organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan pengertian.
3.    Menciptakan ketertarikan. Humas juga harus dapat menciptakan ketertarikan publik dalam suatu situasi atau serial situasi, yang bisa jadi berpengaruh besar dalam suatu organisasi atau sekelompok orang.
4.    Penerimaan. Masyarakat mungkin bersikap melawan pada sebuah situasi karena mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut terjadi. Profesi humas mempunyai peran kunci untuk menjelaskan sebuah situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya sehingga ketidak-pedulian, dan bahkan sikap menentang, yang menjadi atmosfer disekelilingnya dapat diputar menjadi pengertian dan penerimaan.
5.    Simpati. Dengan mengemukakan informasi secara jelas dan tidak bias, umumnya merupakan cara yang berhasil untuk meraih simpati.

            Selain daripada itu, di era internet, khususnya era media sosial, petugas atau staf humas (praktisi PR) dituntut mampu menjalankan tugas humas online --dikenal juga dengan istilah Digital PR, Cyber PR, atau Electronik PR (e-PR). Kehadiran media online menjadikan tugas humas dengan tugas pemasaran (marketing) dan tugas layanan pelanggan (customer service) menjadi "berbaur". Bisa dikatakan, tidak ada sekat antara Humas, Pemasaran, dan CS. Semua menjadi satu.
            Karenanya, di lembaga apa pun Anda menjadi Humas (PR), instansi pemerintah ataupun perusahaan, organisasi swasta ataupun yayasan, tugas Humas Online melakukan semua fungsi humas, pemasaran, dan CS. Yang harus dimiliki adalah penguasan IT dan media online, juga kemahiran melakukan komunikasi di dunia maya. Petugas Humas harus akrab dengan komunitas online, netizen, user media sosial, plus gaya obrolan termasuk istilah "gaul" yang sering digunakan CMIIW, IMHO, YW, dafuq, dll.
            Petugas atau praktisi humas (PR) bisa memulai kemahirannya (skills) soal media online dengan cara:
  1. Blogging.
Membuat blog pribadi untuk melatih keterampilan menulis di media online, juga mengakrabi bahasa pemrograman seperti CSS, HTML, Javascript, dan
php. Untuk itu, buatlah blog di Blogger.
  1. Netizen.
Jadilah user internet yang aktif. Share dan publikasi info aktual, aktif di forum-
forum, minimal aktif di Facebook dan Twitter untuk membiasakan diri bergaul dengan komunitas online atau masyarakat dunia maya.
  1. Strategi.
Banyak sekali strategi humas dan pemasaran online, juga strategi media sosial, yang dibagi oleh para praktisi dan ahli, khususnya yang berbahasa Inggris. Silakan Googling, misalnya dengan kata kunci "social media strategy" atau "online marketing strategy", juga "online public relations". Pelajari dan dalami agar bisa menguasai "ilmu" humas online dengan baik.
            Dengan demikian, tugas humas online di era digital bukan hanya piawai menulis press release atau berkomunikasi dengan kalangan media (media relations), tapi juga bisa memiliki media online sendiri dan memanfaatkan media sosial sebagai fasilitas dan perangkat kehumasan.

6.    Ruang Lingkup Humas
Ruang lingkup Humas atau Pablic Relation dibagi menjadi 2, yaitu:
1.    Internal Public Relation
Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan itu sendiri yang menjadi target internal public relation, terutama suasana di antara para pegawainya yang mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan perusahaannya.
Kegiatan public relations ke dalam perusahaan (organisasi/lembaga) ini diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan di antara para pegawainya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan/atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta masing-masing meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan (organisasi/lembaga).
Public intern sebagai sasaran humas (Public Relations) terdiri atas orang-orang yang bergiat di dalam organisasi (Perusahaan, instansi, lembaga, badan dan sebagainya) dan yang secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu. Sebagai public intern mereka terdiri atas kelompok-kelompok tertentu yang tidak selalu sama jenisnya. Dalam bentuk organisasi perusahaan, misalnya, public internnya meliputi public karyawan dan public pemegang saham; di perguruan tinggi public internnya meliputi karyawan, dosen, mahasiswa, dan dewan penyantun. Tetapi apapun jenis organisasinya, salah satu public internnya adalah karyawan. Sebab merekalah yang menggerakkan atau menghidupkan organisasi.
Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officers, yaitu:
a.    Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Seorang PR harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi/perusahaan. Seorang PR harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan diadakan program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.
b.    Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)
Seorang PR juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi/perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan.     Dengan demikian
akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.
c.    Labour relations (Hubungan dengan para buruh)
Ruang lingkup humas dalam hal ini seorang PR bertugas untuk menjaga hubungan baik antara pimpinan dengan para buruh. Pelaksanaan ruang lingkup humas ini untuk menjaga terjadinya kesalahpahaman dan hubungan yang buruk antara atasan dan bawahan.
d.    Manager relations (Hubungan dengan para manajer)
Manajer adalah orang-orang terpilih yang berandil besar dalam menentukan kebijakan perusahaan. Oleh karena itu, hubungan baik harus dijaga. Di sinilah ruang lingkup humas berperan. Caranya bisa dengan memberikan tunjangan jabatan, adanya coffe morning, mobil dinas, rumah dinas, dan lain sebagainya.
e.    Human relations (Hubungan sesama manusia)
Ruang lingkup humas ini menyangkut hubungan yang baik yang harus dibina oleh perusahaan dengan seluruh warga perusahaan sebagai manusia agar timbul rasa persaudaraan, kesetiakawanan, dan nantinya akan memunculkan team work yang baik untuk mencapai tujuan instansi atau perusahaan.
Contoh PR internal dalam suatu perusahaan :
·         Pimpinan                        :  Memegang kendali agar perusahaan tetap kokoh
·         Pemegam saham          :  Membantu pimpinan dalam mengendalikan perusahaan
·         Karyawan                       : Secara tidak langsung dan langsung ikut serta mengendalikan perusahaan
·         Peralatan perusahaan    :  Kalau tidak ada peralatan, perusahaan tdiak dapat memproduksi produk
·         Produk                           : Merupakan bagian internal terpenting dalam suatu   perusahaan.
·         Gaji                                 : Kalau gaji layak maka karyawan akan semakin giat untuk memproduksi produk.
         


 
       Peranan Public Relations (PR) dalam suatu perusahaan diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan internal yang berhubungan dengan pengembangan perusahaan. Kegiatan tersebut sangat bermanfaat baik bagi perusahaan dan publik internal perusahaan. Kegiatan internal yang diadakan dapat memberikan dampak yang positif bagi karyawan, karena kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan motivasi karyawan dan meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan.
      Kegiatan internal perusahaan juga dilakukan untuk memberikan informasi bagi karyawan perusahaan sehingga tujuan perusahaan secara keseluruhan dapat diketahui oleh karyawan sehingga memperjelas tugas-tugas yang harus dilakukan oleh karyawan. Contoh kegiatan internal yang dilakukan PR dalam suatu perusahaan adalah special event, family gathering dan kegiatan lainnya adalah dengan menyediakan informasi melalui forum komunikasi rapat.
      Kegiatan special event biasanya dilakukan bertepatan dengan peringatan hari nasional, peringatan hari ulang tahun, dan peluncuran produk. PR sangat berperan dalam penggagasan ide dari special event yang diadakan. PR berupaya meningkatkan motivasi karyawan dengan melibatkannya dalam setiap acara yang diadakan oleh perusahaan, baik sebagai panitia maupun pengisi acara.
      Kemudian kegiatan internal lainnya yang dilakukan PR adalah family gathering. Kegiatan ini diadakan sebagai upaya peningkatan motivasi kerja karyawan dan bentuk perhatian perusahaan tehadap karyawannya. Family gathering dilakukan sebagai bentuk penghargaan pada karyawan karena upaya yang telah mereka lakukan untuk meningkatkan keuntungan  perusahaan. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam bentuk kunjungan ke tempat wisata maupun dengan mengadakan acara di lingkungan sekitar perusahaan.
2.    External Public Relations
a.    Tindakan-tindakan yang harus dilakukan external public relations seperti:
·         Menganalisa dan menilai sikap dan opini publik yang menanggapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya dan menerapkan metodenya
·         Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutama kegiatan yang mendapat sorotan atau kritikan public
·         Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan
·         Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf
ke arah yang efektif
·         Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.
      Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing,  dan lain sebagainya.
Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.
b.    Kegiatan hubungan eksternal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officer, yaitu:
1.    Hubungan dengan komunitas (community relations)
            Membina hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan di sekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility.
2.    Hubungan dengan pelanggan (costumer relations)
            Membina hubungan baik dengan pelanggan, dilakukan agar dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri. Menurut Seitel (2001 : 455) tujuan hubungan konsumen antara lain :
·      Mempertahankan pelanggan lama
·      Menarik pelanggan baru
·      Memasarkan/memperkenalkan produk atau jasa baru
·      Memudahkan penanganan keluhan pelanggan
·      Mengurangi biaya.
            Costumer relations dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain plan tour, iklan, film, pameran, publisitas, brosur, dan special events.
3.    Hubungan dengan  media massa dan pers (media  & press relations)
            Hubungan dengan media dan pers merupakan sebagai alat pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik.  Dengan hubungan baik dengan media dan pers, perusahaan bisa mengontrol, mencegah, dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang perusahaan di media massa. Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak formal dan kontak informal. Bentuk hubungan melalui kontak formal antara lain konfrensi pers, wisata pers (press tour), taklimat pers (press briefing), dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan melalui kontak informal antara lain keterangan pers, wawancara pers, dan jumpa pers (press gathering).
4.    Hubungan dengan pemerintah (government relations)
            Hubungan yang baik dengan pemerintah bisa memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan tersebut terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum.
Contoh PR eksternal dalam suatu perusahaan :
·         Masyarakat, yaitu orang yang nantinya akan membantu kelancaran proses distribusi bahkan bisa saja sekaligus menjadi konsumennya.
·         Konsumen, yaitu pemakai produk dari suatu perusahaan.
·         Internet, yaitu bisa menaikkan jumlah pembelian produk dengan cara melakukan penjualan online.
·         Media, yaitu bisa menaikkan penjualan dengan memasang iklan yg menarik di media
·         Pasar, yaitu pasar yang strategis dan kondusif akan memudahkan pendistribusian produk
·         Bank, yaitu tempat penyimpanan agar dana perusahaan tetap berputar
·         Transportasi, yaitu transportasi yang baik melancarkan proses distribusi produk.
·         Cuaca, yaitu mempengaruhi pendistribusian produk.

7.    Tanggung Jawab Humas
            Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
            Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
            Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh
suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.


1.       Grunig, James E; Hunt, Todd (1984), Managing Public Relations (ed. 6th), Orlando, FL: Harcourt Brace Jovanovich
2.      Seitel, Fraser P. (2007), The Practice of Public Relations. (ed. 10th), Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall
3.      Grunig, James E. and Hunt, Todd. Op.cit.