1.
Pengertian
Humas
Hubungan masyarakat (humas) adalah seni
menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam
kepercayaan publik terhadap suatu individu/organisasi. Humas merupakan
terjemahan istilah bahasa Inggris: Public Relations (sering disingkap
PR) atau "Hubungan Publik".
Menurut International Public Relations
Association (IPRA), Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan
berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk
memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau
mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka.
Hubungan masyarakat,
atau sering disingkat humas
adalah praktek mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi
dan masyarakat.[1]
Humas dapat mencakup sebuah organisasi atau
individu yang mendapatkan eksposur ke
khalayak, mereka menggunakan topik kepentingan publik dan berita yang tidak
memerlukan pembayaran langsung.[2]
Webster's New
Collegiate Dictionary mendefinisikan humas sebagai "usaha mendorong
masyarakat untuk memiliki goodwill terhadap seseorang, perusahaan atau
lembaga". "Humas merupakan upaya terencana untuk mempengaruhi opini
melalui kinerja tanggung jawab sosial dan dapat diterima, berdasarkan
komunikasi dua arah yang saling memuaskan." Humas dapat digunakan untuk
membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, investor, pemilih, atau
masyarakat umum. Publik dianggap sebagai penghubung antara perusahaan dan
media. Public relations juga dapat didefinisikan sebagai praktek mengelola komunikasi
antara organisasi dengan publiknya.[3]
Konsep dasar Humas
diperkenalkan pada tahun 1906 oleh Ivy Lee saat ia berhasil menjembatani
konflik buruh batubara dan pengusaha. Konsep ini lalu dikenal sebagai
Declaration of Principle (Deklarasi Asas-Asas Dasar), yaitu prinsip yang
terbuka dan tidak menyembunyikan data dan fakta. Humas di Indonesia dikenal
pada tahun 1950-an yang bertugas untuk menjelaskan peran dan fungsi-fungsi
setiap kementrian, jawatan, lembaga, badan, dan lain sebagainya.
Pekerjaan
seorang humas adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang humas dalam
mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan seluruh fakta-fakta tentang
runtutan situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa sehingga
mendapatkan simpati akan kejadian tersebut. Humas
adalah sebuah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen untuk
memperoleh kemauan baik dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang
lebih luas. Dalam pekerjaannya, seorang humas membuat analisis ke dalam dan
perbaikan diri, serta membuat pernyataan-pernyataan keluar.
Pada umumnya kesan yang
jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis.
Seorang humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan
pengertian, penerimaan dan ketertarikan.
2.
Tujuan
Humas
Tujuan dari
hubungan masyarakat oleh perusahaan sering untuk membujuk masyarakat, investor,
mitra, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan sudut
pandang tertentu tentang hal itu, kepemimpinannya, produk, atau keputusan
politik. Kegiatan umum termasuk berbicara di konferensi, memenangkan
penghargaan industri, bekerja sama dengan pers, dan komunikasi karyawan.
Sebagai sebuah
profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi,
mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat
akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Tujuan utama Public
Relation sendiri adalah menciptakan, mempertahankan dan melindungi reputasi organisasi/
perusahaan, memperluas prestis, menampilkan citra-citra yang mendukung. Riset
menunjukkan bahwa konsumen/pelanggan lebih sering melakukan buying decision
atau keputusan pembelian berdasarkan citra perusahaan.
Mengingat jenis dan
karakter organisasi itu bermacam-macam, maka tentu saja tujuan bidang humas
mereka berbeda-beda/ bervarisi dan tidak terdaftar hanya pada diatas saja. Satu
hal yang harus disadari, setiap tujuan dari berbagai organisasi, baik itu
komersial maupun non-komersial, sama-sama memerlukan suatu program tindakan
yang terencana. Setiap tujuan organisasi dalam pengertian luas akan jauh lebih
mudah dijangkau apabila usaha pencapaiannya juga disertai dengan
kegiatan-kegiatan humas, baik itu yang dilakukan oleh unit departemen humas internal
maupun oleh lembaga konsultasi humas eksternal.
Dengan bahasa
paling sederhana dan singkat, tujuan utama Public Relation dapat diringkas,
sesuai tujuan utama yang diatas sebagai berikut:
2. Formulasi dan implementasi prosedur dan policy
organisasi atas komunikasi organisasi/perusahaan dengan publik
3. Mengkoordinasikan program-program komunikasi
4. Mengembangkan hubungan dan “good-will” lewat proses
komunikasi dua arah
5. Mengembangkan hubungan positif antar organisasi dan public
Maksud dan tujuan
yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif
utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan kita yang
menentukan tetapi feed back yang kita harapkan. Tujuan utama penciptaan
pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi
hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility,
prejudice, apathy, ignorance. Sedangkan melalui pengertian kita berusaha
merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan knowledge.
3.
Fungsi
Humas
Dibawah ini terdapat beberapa fungsi-fungsi humas:
1. Menurut
Edward L.Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut :
·
Memberikan
penerangan kepada publik,
·
Melakukan persuasi
kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik
·
Upaya untuk
menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan
masyarakat, atau sebaliknya.
2. Fungsi
Humas sebagai fungsi Manajemen, ada 2:
a.
Fungsi Intern (ke luar)
·
PR harus mampu
mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran/citra masyarakat yang positif
terhadap segala tindakan atau kebijaksanaan organisasi/lembaga. Oleh karena
itu, setiap anggota organisasi harus mampu memberikan image positif yang
mewakili organisasinya.
·
Penghubung antara
manajemen dan publiknya
b.
Fungsi Ekstern (ke dalam)
·
PR harus mampu
mengenali/mengidentifikasikan hal-hal yang dapat menimbulkan sikap/gambaran
yang negatif dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan/kebijakan dijalankan
·
Memberi nasehat
pada menejemen mengenai semua perkembangan luar atau dalam, yang menyangkut
pengeruh hubungan perusahaan dengan publiknya.
·
Membuat penelitian
dan penafsiran bagi kepentingan menejemen mengenai sikap-sikap yang ada
sekarang atau diperkirakan sebelumnya pada public utama atas urusan perusahaan
·
Bertindak untuk
kepentingan menejemen dalam merencanakan dan meleksanakan fungsi-fungsi umum
4.
Tugas
Humas
Bagian
Hubungan Masyarakat (Humas) mempunyai tugas melaksanakan analisis dan penyiapan
rancangan kebijakan dalam bidang hubungan masyarakat. Adapaun tugas humas yang
lain dapat sebagai:
1.
Pengumpulan Informasi dan Dokumentasi
Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data,
menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan pengumpulan dan penyajian
informasi, dokumentasi kegiatan pemerintah daerah, serta melaksanakan tata
usaha Bagian Humas.
2.
Publikasi
Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data,
menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan penyelenggaraan publikasi.
3.
Bagian Protokol
Melaksanakan kegiatan keprotokolan daerah.
Contoh
tugas Humas atau kegiatan staf PR adalah melobi, berbicara di depan publik,
menyelenggarakan acara, dan membuat pernyataan tertulis.
Bagian
penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah:
1. Membuat
kesan (image), yaitu gambaran
yang diperoleh seseorang tentang suatu fakta sesuai dengan tingkat pengetahuan
dan pengertian mereka (terhadap suatu produk, orang, atau situasi).
2. Pengetahuan
dan pengertian. Humas
memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan pada publik internal
(dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan
informasi akurat dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidak-pedulian
akan suatu organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan
dan pengertian.
3. Menciptakan
ketertarikan. Humas juga harus
dapat menciptakan ketertarikan publik dalam suatu situasi atau serial situasi,
yang bisa jadi berpengaruh besar dalam suatu organisasi atau sekelompok orang.
4. Penerimaan. Masyarakat mungkin bersikap melawan pada
sebuah situasi karena mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau
mengapa hal tersebut terjadi. Profesi humas mempunyai peran kunci untuk
menjelaskan sebuah situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya sehingga
ketidak-pedulian, dan bahkan sikap menentang, yang menjadi atmosfer
disekelilingnya dapat diputar menjadi pengertian dan penerimaan.
5. Simpati. Dengan mengemukakan informasi secara jelas dan
tidak bias, umumnya merupakan cara yang berhasil untuk meraih simpati.
Selain
daripada itu, di era internet, khususnya era media sosial, petugas atau staf
humas (praktisi PR) dituntut mampu menjalankan tugas humas online --dikenal
juga dengan istilah Digital PR, Cyber PR, atau Electronik PR (e-PR). Kehadiran
media online menjadikan tugas humas dengan tugas pemasaran (marketing) dan
tugas layanan pelanggan (customer service) menjadi "berbaur". Bisa
dikatakan, tidak ada sekat antara Humas, Pemasaran, dan CS. Semua menjadi satu.
Karenanya,
di lembaga apa pun Anda menjadi Humas (PR), instansi pemerintah ataupun
perusahaan, organisasi swasta ataupun yayasan, tugas Humas Online melakukan
semua fungsi humas, pemasaran, dan CS. Yang harus dimiliki adalah penguasan IT
dan media online, juga kemahiran melakukan komunikasi di dunia maya. Petugas
Humas harus akrab dengan komunitas online, netizen, user media sosial, plus
gaya obrolan termasuk istilah "gaul" yang sering digunakan CMIIW,
IMHO, YW, dafuq, dll.
Petugas atau praktisi
humas (PR) bisa memulai kemahirannya (skills) soal media online dengan cara:
- Blogging.
Membuat blog pribadi untuk melatih keterampilan
menulis di media online, juga mengakrabi bahasa pemrograman seperti CSS, HTML,
Javascript, dan
php. Untuk itu, buatlah blog di Blogger.
- Netizen.
Jadilah user internet yang aktif. Share dan
publikasi info aktual, aktif di forum-
forum, minimal aktif di Facebook dan Twitter untuk
membiasakan diri bergaul dengan komunitas online atau masyarakat dunia maya.
- Strategi.
Banyak sekali strategi humas dan pemasaran online,
juga strategi media sosial, yang dibagi oleh para praktisi dan ahli, khususnya
yang berbahasa Inggris. Silakan Googling, misalnya dengan kata kunci
"social media strategy" atau "online marketing strategy",
juga "online public relations". Pelajari dan dalami agar bisa
menguasai "ilmu" humas online dengan baik.
Dengan demikian, tugas
humas online di era digital bukan hanya piawai menulis press release atau
berkomunikasi dengan kalangan media (media relations), tapi juga bisa memiliki
media online sendiri dan memanfaatkan media sosial sebagai fasilitas dan
perangkat kehumasan.
6. Ruang
Lingkup Humas
Ruang lingkup Humas atau Pablic Relation dibagi
menjadi 2, yaitu:
1.
Internal Public Relation
Sudah tentu suasana di dalam
badan atau perusahaan itu sendiri yang menjadi target internal public relation,
terutama suasana di antara para pegawainya yang mempunyai hubungan langsung
dengan perkembangan perusahaannya.
Kegiatan public relations ke
dalam perusahaan (organisasi/lembaga) ini diperlukan untuk memupuk adanya
suasana yang menyenangkan di antara para pegawainya, komunikasi antara bawahan
dan pimpinan/atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta masing-masing
meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan
(organisasi/lembaga).
Public intern sebagai sasaran
humas (Public Relations) terdiri atas orang-orang yang bergiat di dalam
organisasi (Perusahaan, instansi, lembaga, badan dan sebagainya) dan yang
secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban
tertentu. Sebagai public intern mereka terdiri atas kelompok-kelompok tertentu
yang tidak selalu sama jenisnya. Dalam bentuk organisasi perusahaan, misalnya,
public internnya meliputi public karyawan dan public pemegang saham; di
perguruan tinggi public internnya meliputi karyawan, dosen, mahasiswa, dan
dewan penyantun. Tetapi apapun jenis organisasinya, salah satu public internnya
adalah karyawan. Sebab merekalah yang menggerakkan atau menghidupkan
organisasi.
Kegiatan hubungan internal yang
dilakukan oleh seorang Public Relations Officers, yaitu:
a.
Hubungan
dengan karyawan (employee relations)
Seorang PR harus
mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun
informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi/perusahaan. Seorang
PR harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena
dengan diadakan program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil
yang positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan
perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging),
motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.
b.
Hubungan
dengan pemegang saham (stockholder relations)
Seorang PR juga
harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu
mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi/perusahaan. Karena sebagai
penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara
transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian
akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan
terhadap perusahaan.
c.
Labour
relations (Hubungan dengan para buruh)
Ruang lingkup humas
dalam hal ini seorang PR bertugas untuk menjaga hubungan baik antara pimpinan
dengan para buruh. Pelaksanaan ruang lingkup humas ini untuk menjaga terjadinya
kesalahpahaman dan hubungan yang buruk antara atasan dan bawahan.
d.
Manager
relations (Hubungan dengan para manajer)
Manajer adalah
orang-orang terpilih yang berandil besar dalam menentukan kebijakan perusahaan.
Oleh karena itu, hubungan baik harus dijaga. Di sinilah ruang lingkup humas
berperan. Caranya bisa dengan memberikan tunjangan jabatan, adanya coffe
morning, mobil dinas, rumah dinas, dan lain sebagainya.
e.
Human
relations (Hubungan sesama manusia)
Ruang lingkup humas
ini menyangkut hubungan yang baik yang harus dibina oleh perusahaan dengan
seluruh warga perusahaan sebagai manusia agar timbul rasa persaudaraan,
kesetiakawanan, dan nantinya akan memunculkan team work yang baik untuk
mencapai tujuan instansi atau perusahaan.
Contoh
PR internal dalam suatu perusahaan :
·
Pimpinan : Memegang kendali agar perusahaan tetap kokoh
·
Pemegam saham : Membantu pimpinan dalam mengendalikan
perusahaan
·
Karyawan :
Secara tidak langsung dan langsung ikut serta mengendalikan perusahaan
·
Peralatan perusahaan : Kalau tidak ada
peralatan, perusahaan tdiak dapat memproduksi produk
·
Produk :
Merupakan bagian internal terpenting
dalam suatu perusahaan.
·
Gaji :
Kalau gaji layak maka karyawan akan
semakin giat untuk memproduksi produk.
Peranan Public Relations (PR) dalam
suatu perusahaan diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan internal yang berhubungan
dengan pengembangan perusahaan. Kegiatan tersebut sangat bermanfaat baik bagi
perusahaan dan publik internal perusahaan. Kegiatan internal yang diadakan
dapat memberikan dampak yang positif bagi karyawan, karena kegiatan tersebut
bertujuan untuk meningkatkan motivasi karyawan dan meningkatkan kepercayaan
karyawan terhadap perusahaan.
Kegiatan internal perusahaan juga dilakukan
untuk memberikan informasi bagi karyawan perusahaan sehingga tujuan perusahaan
secara keseluruhan dapat diketahui oleh karyawan sehingga memperjelas
tugas-tugas yang harus dilakukan oleh karyawan. Contoh kegiatan internal yang
dilakukan PR dalam suatu perusahaan adalah special event, family gathering dan
kegiatan lainnya adalah dengan menyediakan informasi melalui forum komunikasi
rapat.
Kegiatan special event biasanya dilakukan
bertepatan dengan peringatan hari nasional, peringatan hari ulang tahun, dan
peluncuran produk. PR sangat berperan dalam penggagasan ide dari special event
yang diadakan. PR berupaya meningkatkan motivasi karyawan dengan melibatkannya
dalam setiap acara yang diadakan oleh perusahaan, baik sebagai panitia maupun
pengisi acara.
Kemudian kegiatan internal lainnya yang
dilakukan PR adalah family gathering. Kegiatan ini diadakan sebagai upaya
peningkatan motivasi kerja karyawan dan bentuk perhatian perusahaan tehadap
karyawannya. Family gathering dilakukan sebagai bentuk penghargaan pada
karyawan karena upaya yang telah mereka lakukan untuk meningkatkan
keuntungan perusahaan. Kegiatan ini
biasanya dilakukan dalam bentuk kunjungan ke tempat wisata maupun dengan
mengadakan acara di lingkungan sekitar perusahaan.
2. External
Public Relations
a.
Tindakan-tindakan
yang harus dilakukan external public relations seperti:
·
Menganalisa dan menilai sikap dan opini publik
yang menanggapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya
dan menerapkan metodenya
·
Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan
perusahaan, terutama kegiatan yang mendapat sorotan atau kritikan public
·
Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan
penjelasan yang jujur dan objektif agar publik tetap memperoleh kejelasan
tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan
·
Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun
atau memperbaiki formasi staf
ke
arah yang efektif
·
Mengadakan penyelidikan atau penelitian
tentang kebutuhan, kepentingan dan selera publik akan barang-barang yang
dihasilkan perusahaan.
Kegiatan Eksternal Public Relations ini
ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan
elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung
dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah,
konsumen, pesaing, dan lain sebagainya.
Melalui kegiatan
eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal
kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis
antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat
menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.
b.
Kegiatan
hubungan eksternal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officer, yaitu:
1.
Hubungan
dengan komunitas (community relations)
Membina
hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan di sekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima
kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan
tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari mereka, melainkan ikut peduli dan
mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik
bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program
Corporate Social Responsibility.
2.
Hubungan
dengan pelanggan (costumer relations)
Membina hubungan baik dengan
pelanggan, dilakukan agar dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan
pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri. Menurut Seitel (2001 :
455) tujuan hubungan konsumen antara lain :
· Mempertahankan
pelanggan lama
· Menarik
pelanggan baru
· Memasarkan/memperkenalkan
produk atau jasa baru
· Memudahkan
penanganan keluhan pelanggan
· Mengurangi
biaya.
Costumer relations dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain plan tour, iklan, film, pameran, publisitas,
brosur, dan special events.
3.
Hubungan
dengan media massa dan pers (media & press relations)
Hubungan dengan media dan pers
merupakan sebagai alat pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses
publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran
aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik.
Dengan hubungan baik dengan media dan pers, perusahaan bisa mengontrol,
mencegah, dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang
perusahaan di media massa. Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak
formal dan kontak informal. Bentuk hubungan melalui kontak formal antara lain
konfrensi pers, wisata pers (press tour), taklimat pers (press briefing), dan
resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan melalui kontak informal antara lain
keterangan pers, wawancara pers, dan jumpa pers (press gathering).
4.
Hubungan
dengan pemerintah (government relations)
Hubungan yang baik dengan pemerintah
bisa memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil
dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan tersebut terwujud
sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum.
Contoh
PR eksternal dalam suatu perusahaan :
·
Masyarakat, yaitu orang yang nantinya akan
membantu kelancaran proses distribusi bahkan bisa saja sekaligus menjadi
konsumennya.
·
Konsumen, yaitu pemakai produk dari suatu
perusahaan.
·
Internet, yaitu bisa menaikkan jumlah
pembelian produk dengan cara melakukan penjualan online.
·
Media, yaitu bisa menaikkan penjualan dengan
memasang iklan yg menarik di media
·
Pasar, yaitu pasar yang strategis dan
kondusif akan memudahkan pendistribusian produk
·
Bank, yaitu tempat penyimpanan agar dana
perusahaan tetap berputar
·
Transportasi, yaitu transportasi yang baik
melancarkan proses distribusi produk.
·
Cuaca, yaitu mempengaruhi pendistribusian
produk.
7.
Tanggung Jawab Humas
Sebagai
sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi,
mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat
akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Seorang
humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil
tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan,
menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan
masyarakatnya.
Posisi
humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh
suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan
eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis
antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis
yang mungkin terjadi di antara keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar