A. Pentingnya Periklanan (Advertising)
Menurut William G. Nickles dalam
buku Principles Of Marketing, Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan
sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga
non laba, serta individu-individu.[1]
Dari pengertian tersebut dapat
dikemukakan bahwa periklanan atau advertising dilakukan dengan pengeluaran
sejumlah biaya. Hal ini berbeda dengan publisitas yang disiarkan tanpa
mengeluarkan biaya. Periklanan merupakan alat yang digunakan oleh konsumen,
perusahaan dagang, produsen, serta lembaga non laba. Periklanan merupakan suatu kegiatan penawaran kepada masyarakat baik
secara lisan maupun berupa berita tentang suatu produk, jasa atau ide.
Pemasangan advertising tidak hanya
bermaksud mempengaruhi masyarakat agar mengikuti keinginan pihak pemasang iklan
tersebut, yang pada akhirnya mereka mau melakukan pembelian terhadap produk
yang ditawarkan, tetapi lebih diarahkan pada tahap-tahap kesiapan pembeli untuk
membeli produk, yaitu mengubah pelanggan dari tidak tahu menjadi memahami,
mengambil sikap, lalu membeli.
Beberapa
cara untuk meninjau kegiatan periklanan atau advertising dalam masyarakat,
yaitu :
· Periklanan
merupakan suatu cara yang relatif mahal untuk menyampaikan informasi
· Periklanan
merupakan suatu alat persuasi (alat membujuk konsumen)
· Periklanan
merupakan suatu alat untuk menciptakan image (kesan)
· Periklanan
merupakan suatu alat untuk memuaskan kebutuhan/keinginan pembeli dan penjual.
Kegiatan
periklanan atau advertising mempunyai ciri-ciri :
1. Penyewaan
ruang dan waktu pada media massa, misalnya surat kabar, majalah, tabloit, film,
radio, televisi, sebagai media untuk menyampaikan serta menyajikan secara non
personal tentang produk tertentu.
2. Persuasi
kepada konsumen bukan dengan mengantarkan produk kepada konsumen, melainkan
menghantarkan konsumen kepada produk yang ditawarkan.
3. Identitas
sponsor jelas
4. Sasarannya
luas
5. Biaya
relatif tinggi
6. Keleluasaan
dalam penampilan, terutama dapat mengembangkan kreativitasnya
Perbedaan
antara advertising dengan hubungan masyarakat (Publicity), antara lain :
Advertising
|
Hubungan
masyarakat
|
· lebih
menekankan “Product Image” (kesan terhadap produk yang dihasilkan)
· Mendekatkan
konsumen terhadap produk yang ditawarkan
· Komunikasinya
berorientasi kepada sumber (komunikator)
· Bagi
perusahaan jasa, bertujuan membentuk
citra positif terhadap produk berupa pelayanan perusahaan
· Perangkat
kegiatan yang bersifat product promotion (promosi hasil produksi) guna
mewujudkan product image
|
· lebih
menekankan “Brand Image” (kesan terhadap perusahaan yang menghasilkan produk)
· Mendekatkan
perusahaan kepada masyarakat /konsumen
· Komunikasinya
berorientasi pada kepentingan sasaran (komunikasi) meskipun didalamnya
terdapat kepentingan sasaran sumber (komunikator)
· Bagi
perusahaan jasa, bertujuan membentuk citra positif masyarakat pada
perusahaannya
· Perangkat
kegiatan yang bersifat institusional promotion (promosi lembaga) guna
membentuk brand image
|
B. Macam-macam advertising (Periklanan)
a.
Periklanan
Barang (Product Advertising)
1) Primary
Demand Advertising, yaitu iklan yang berusaha mendorong permintaan suatu jenis
produk secara keseluruhan, tanpa menyebut merk atau nama perusahaan.
Contoh :
“Minumlah susu setiap menjelang tidur agar badan menjadi sehat dan kuat”.
2) Selective
demand advertising, yaitu iklan yang berusaha mendorong permintaan suatu jenis
produk secara khusus dengan menyebutkan merk atau perusahaan tertentu.
Contoh
“Minumlah susu merk Montok agar anda sehat dan penuh vitalitas”.
b.
Periklanan
Kelembagaan (Institutional Advertising)
Yaitu
iklan yang ditujukan untuk menimbulkan rasa simpati terhadap penjual dan
menciptakan goodwill kepada perusahaan yang menghasilkan produk
1) Patronage
Institutional Advertising
Dalam
periklanan ini penjual berusaha memikat konsumen dengan menyatakan motif
membeli pada pihak penjual dan bukan motif untuk membeli produk tertentu.
Contoh : Sebuah supermarket memberitahu konsumen tentang
pergantian jam buka toko
2) Public Relations
Institutional Advertising
Dalam
periklanan ini berusaha membuat pengertian baik tentang perusahaan kepada
karyawan atau masyarakat umum.
Contoh : Sebuah
perusahaan tekstil berusaha memberitahu kepada masyarakat akan mengurangi
polusi pabriknya
3) Public
Service Institutional Advertising
Dalam
periklanan ini berusaha memberikan suatu pelayanan kepada masyarakat.
Contoh : Sebuah
perusahaan asuransi jiwa membantu masyarakat tentang cara memilih kendaraan
c.
Periklanan
menurut daerah geografis
Periklanan
dibedakan menjadi :
1) Periklanan
Lokal (Local Advertising)
Yaitu periklanan
yang dilakukan dalam satu daerah atau wilayah tertentu saja. Misalnya dalam
sebuah kota.
2) Periklanan
Regional (Regional Advertising)
Yaitu periklanan
yang dilakukan dalam suatu kawasan/wilayah tertentu dalam satu negara. Misalnya
advertising sebuah produk di pulau jawa
3) Periklanan
Nasional (National Advertising)
Yaitu
periklanan yang disponsori oleh produsen atau distributor secara nasional
mencakup wilayah satu negara.
d.
Periklanan
Pasar (Market Advertising)
Dalam hal
ini, periklanan digolongkan menurut jenis atau sifat pasarnya.
1) Consumer
Advertising/pull demand advertising
Yaitu
iklan yang ditujukan kepada konsumen
2) Trade
Advertising/push demand advertising
Yaitu
iklan yang ditujukan kepada pedagang perantara
3) Industrial
Advertising
Yaitu
iklan yang ditujukan kepada pemakai industri
e.
Periklanan
menurut media yang digunakan
Menurut
media yang digunakan periklanan dapat dibedakan menjadi :
1) Print
Advertising (Advertensi Cetak)
Yaitu
iklan yang dimuat disurat kabar dan majalah
2) Electronic
Advertising (Advertensi Elektronika)
Yaitu
iklan yang disiarkan melalui radio dan televisi
3) Transit
advertising
Yaitu
iklan berupa bulletin poster dan sticker
4) Speciality
Advertising (Advertensi Khusus)
Yaitu
iklan berupa hadiah atau pemberian
Cuma-Cuma
5) Outdoor
Advertising (Advertensi di luar rumah)
Yaitu
berupa poster, spanduk atau papan reklame
f.
Periklanan
menurut sifatnya
Menurut
sifatnya, periklanan dapat dibedakan menjadi :
1) Public Presentation
(Presentasi publik)
Yaitu
iklan yang ditujukan pada masyarakat umum
2) Pervesiveness
Advertising (Penembusan)
Yaitu
iklan yang dilakukan secara berulang-ulang
3) Amplified
Expressiveness (Mengandung arti luas)
Yaitu
advertensi yang memberi kesempatan untuk menampilkan perusahaan dan hasil-hasil
produksinya
4) Impersonality
(Tidak Pribadi)
Yaitu
Advertensi yang hanya dapat menjalankan komunikasi searah dengan konsumen
5) Direct
Action Advertising (Advertensi Langsung)
Yaitu
iklan yang menghendaki tanggapan secepatnya secara langsung dari konsumen
6) Indirect
Action Advertising (Advertensi tidak langsung)
Yaitu
iklan yang merangsang permintaan secara tidak langsung dalam jangka panjang
C. Tujuan Advertising (Periklanan)
Tujuan
utama advertising atau periklanan adalah menjual atau meningkatkan penjualan
barang atau jasa. Tujuan kegiatan
advertising adalah :
1. Mendukung
program personal selling dan kegiatan promosi lainnya
2. Mencapai
konsumen yang tidak dijangkau oleh tenaga sales dalam jangka waktu tertentu
3. Mengadakan
komunikasi dengan para penyalur
4. Memasuki
daerah pemasaran baru
5. Memperkenalkan
produk baru
6. Menambah
penjualan industri
7. Mencegah
timbulnya barang-barang tiruan/palsu
8. Memperbaiki
reputasi perusahaan dengan memberikan
pelayanan umum melalui periklanan
Jika ditinjau
dari tujuan yang akan dicapai dalam proses komunikasi, periklanan dapat
dibedakan menjadi :
a. Periklanan Informatif
Yaitu
periklanan yang tujuannya memberikan informasi tentang produk perusahaan.
Misalnya tentang deskripsi, kemampuan
produk, cara kerja produk, dll.
Tujuannya:
1)
Memberi informasi kepada pasar akan adanya produk baru
2)
Menyarankan penggunaan suatu produk tertentu
3)
Informasi perubahan harga
4)
Menginformasikan keunggulan produk dibandingkan dengan
pesaing
5)
Mengurangi kekhawatiran konsumen
6)
Membangun citra perusahaan
b. Periklanan Persuasif
Yaitu
periklanan yang tujuannya membujuk konsumen untuk melakukan pembelian atau
pembelian ulang produk perusahaan.
Tujuannya
adalah untuk menciptakan permintaan selektif, yaitu permintaan terhadap merk
barang tertentu, misalnya :
1) Membangun
preferensi (pilihan) merk
2) Membujuk
konsumen pesaing beralih ke merk produk perusahaan
3) Mengubah
persepsi konsumen
4) Membujuk
konsumen untuk tidak menunda pembelian
5) Membujuk
untuk melakukan pembelian terhadap merk yang sama
c. Periklanan yang mengingatkan kembali
Yaitu
periklanan yang bertujuan untuk mengingatkan kembali dan memelihara ingatan
konsumen, sehingga konsumen tetap setia terhadap produk perusahaan, dan
meyakinkan konsumen bahwa produk yang dipilihnya tepat, misalnya :
1) Mengingatkan
barang untuk kebutuhan yang akan datang
2) Mengingatkan
bagaimana memperoleh barang
3) Menjaga
memelihara kesadaran konsumen
4) Menjaga
kesan keunggulan produk perusahaan, dsb
D. Sasaran Advertising (Periklanan)
Periklanan sebaiknya disusun dengan mempertimbangkan :
1.
Pembeli dan pemakai pada masa sekarang
2.
Pihak-pihak yang berpotensi menjadi pembeli
3.
Pihak-pihak yang mempunyai kekuasaan memutuskan
pembelian
4.
Pembeli atau pemakai pada masa mendatang
5.
Pihak-pihak yang dapat mempengaruhi pihak lain
6.
Pedagang perantara
7.
Perantara dagang
8.
Pesaing
Dalam
memasang iklan hendaknya tidak hanya memperhatikan sasaran pokoknya saja tetapi
juga memperhatikan pihak lain yang berkaitan dengan advertising, antara lain
pembeli dan pemakai masa sekarang, pihak-pihak yang potensial untuk membeli,
pedagang perantara, pesaing, dsb.
E. Fungsi Advertising (Periklanan)
Advertising yang berhasil bukan
hanya mampu meningkatkan omset penjualan saja, melainkan juga dapat memberikan
keuntungan sampingan lain, misalnya biaya menjadi lebih rendah, keuntungan
menjadi lebih besar, dapat meningkatkan efesiensi penggunaan modal kerja dsb.
Periklanan mempunyai fungsi :
1.
Sebagai media informasi untuk memperkenalkan produk
2.
Membantu ekspansi (perluasan pasar)
3.
Meningkatkan omzet penjualan produk
4.
Memperbanyak pelanggan
5.
Menunjang program personal selling
6.
Membentuk goodwill (nama baik) bagi perusahaan
7.
Membantu salesman dalam penjualan produk
8.
Memperluas hubungan dagang
9.
Meningkatkan efisiensi kerja
10.
Mempromosikan merk produk perusahaan
11.
Memberikan keterangan tentang produk pada konsumen
12.
Menjangkau konsumen yang tidak dapat didatangi tenaga wiraniaga perusahaan
F.
Keuntungan-Keuntungan
Advertising (Periklanan)
Periklanan
yang berhasil dapat memberikan keuntungan antara lain :
1. Omset
penjualan akan meningkat dengan berhasilnya pelaksanaan advertising
2. Penghematan
biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya lainnya
3. Laba
usaha tiap unit atau secara total meningkat
4. Meningkatnya
efisiensi pemakaian modal kerja
5. Dapat
mencapai sasaran yang dimaksud perusahaan
6. Selalu
mengingatkan kepada konsumen terhadap produk
7. Menghindarkan
hubungan pribadi secara langsung dengan konsumen yang bersifat tidak
menguntungkan perusahaan
8. Membentuk
produk motives atau patronage motives (motivasi berlangganan), dsb.
G. Media Advertising (Periklanan)
Tidak semua media yang ada selalu
cocok digunakan untuk mengiklankan suatu produk. Adapun
faktor-faktor
yang berpengaruh dalam memilih media yang digunakan untuk periklanan adalah :
· Tujuan
periklanan (Advertising)
· Sirkulasi
Media
· Keperluan
Berita
· Waktu dan
tempat keputusan membeli produk dibuat
· Biaya
advertising
· Kerjasama
dan bantuan promosi yang ditawarkan oleh media
· Karakteristik
media advertising
· Kebaikan
dan keburukan masing-masing media
Media
yang dapat digunakan untuk periklanan (Advertising) adalah :
a. Media
berupa bacaan
1) Surat
kabar umum atau khusus
2) Tabloid
umum atau khusus
3) Majalah
umum atau khusus
4) Katalog,
bulletin, dsb
b. Pada
bangunan atau kendaraan
1) Tembok
bangunan, jembatan penyebrangan atau tiang jalan layang
2) Bus,
truk, pesawat terbang, kapal laut, kereta api
3) Papan
reklame
4) Rambu-rambu
lalu lintas
c. Melalui
alat hiburan
1) Bioskop
2) Televisi
3) Radio
4) Slides,
dsb
d. Direct
Advertising
1) Folders
2) Booklets
3) Kalender
4) Kartu
pos, surat edaran, dsb
Adapun
kebaikan dan keburukan untuk beberapa media tersebut diatas, diantaranya :
MEDIA
|
KEBAIKAN
|
KEBURUKAN
|
Surat Kabar
|
· Biasanya
relatif murah
· Sangat
fleksibel
· Dapat
dinikmati lebih lama
|
· Mudah
diabaikan pembaca
· Cepat
basi
|
Majalah
|
· Dapat
dinikmati lebih lama
· Pembacanya
lebih selektif
· Dapat
disajikan lebih menarik minat
|
· Biaya
relatif tinggi
· Fleksibelnya
rendah
|
Televisi
|
· Dapat
dinikmati siapa saja
· Waktu
penyiaran tidak tertentu
·
Dapat disajikan dengan kombinasi berupa gambar dan
suara
|
· Biaya
relatif tinggi
· Hanya
dapat dinikmati sebentar
· Kurang
fleksibel
|
Radio
|
· Biaya
relatif rendah
· Dapat
diterima siapa saja
· Dapat
menjangkau daerah yang luas
|
· Waktu
penyiaran terbatas
· Tidak
dapat menyajikan gambar
·
Pendengar kurang perhatian terhadap advertising yang
disajikan
|
H. Langkah-Langkah Penyusunan Advertising
Untuk menyusun periklanan
(advertising) harus diperhatikan tata krama atau tata cara seperti yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Perusahaan Periklanan dan Media yang memuat asas-asas
umum sebagai berikut :
1. Iklan
harus jujur, bertanggung jawab dan tidak
bertentangan dengan hukum yang berlaku
2. Iklan
tidak boleh menyinggung atau merendahkan martabat, agama, tatasusila, adat,
budaya, suku, dan golongan.
3. Iklan
harus dijiwai oleh azas persaingan yang sehat.
Selain
asas-asas umum diatas, dalam melaksanakan periklanan perlu pula memperhatikan
persyaratan :
1. Produk
yang akan diiklankan harus memiliki merk/cap
2. Produk
yang akan diiklankan harus memiliki kualitas baik sehingga tidak mengecewakan
konsumen
3. Harga
produk yang diiklankan sesuai dengan kualitas produk
4. Untuk
menyelenggarakan periklanan sebelumnya harus memiliki dana yang cukup
Adapun
langkah-langkah penyusunan periklanan adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan
maksud dan tujuan periklanan
2. Menentukan
sasaran periklanan
3. Menentukan
jenis media periklanan yang akan digunakan
4. Mempersiapkan
kata-kata. Lay out, gambar, dan lokasi
5. Menentukan
biaya pemasangan iklan tersebut
6. Menyesuaikan
tema (pokok pikiran) iklan dengan situasi yang dihadapi
7. Menentukan
appeal (daya tarik) pada iklan
Dalam
penyusunan lay out perlu memperhatikan :
1. Bentuk
dan ukuran bidang iklan
2. Pembagian
bidang
3. Cara mengisi
bidang
4. Memilih
gambar dan warna yang menarik
5. Memilih
model huruf dan warna yang tepat
4. TUGAS
Setelah
selesai mengikuti pelajaran peserta didik mendapat tugas diluar jam pertemuan
untuk membuat brosur dalam rangka memperkenalkan perusahaan jasa yang baru saja
didirikan, semenarik mungkin, dengan alamat : Nama peserta didik Kelas No. Absen Salatiga. (Contoh : Jl. Wiwik Endah XI AP 1 No. 30 Salatiga)
5. TEST
1. Sebutkan
beberapa cara meninjau kegiatan advertising dalam masyarakat!
2. Apakah
perbedaan antara advertising dengan hubungan masyarakat (publicitas)?
3. Sebutkan
kebaikan dan keburukan untuk media advertising :
a.
Katalogs
b.
Spanduk
c. Papan
reklame
d. Kalender
e. Kaos
6. LEMBAR
KERJA PRAKTIK KELOMPOK
1. Bentuklah
kelompok, masing-masing kelompok terdiri antara 3 – 4 anak.
2. Buatlah
rumusan dan konsep naskah atau alur cerita untuk memperkenalkan produk baru
(Produk dapat anda tentukan sendiri) baik untuk media radio
3. Tentukan
biaya pembuatan dan pemasangan iklan tersebut.
4. Tanyakan
ke studio radio dikota anda (sebutkan nama stasion radionya) berapa biaya
pemutaran iklan dengan durasi detik.
5. Simulasikan hasil ide/kreativitas anda diruang kelas, seminggu
setelah penugasan ini.
INSTRUMEN
LEMBAR PENGAMATAN KELOMPOK
KELOMPOK : ……………………
ANGGOTA
|
PERSIAPAN KERJA KELOMPOK
|
|||
No
|
Nama
|
Kesungguhan
|
Kreatifitas
|
Kerjasama (Saling Menghargai)
|
SIMPULAN
|
B.
ANGGOTA
|
PROSES KERJA KELOMPOK
|
|||
No
|
Nama
|
Kesungguhan
|
Kejujuran
|
Kerjasama (Saling Menghargai)
|
SIMPULAN
|
C.
ANGGOTA
|
HASIL KERJA KELOMPOK
|
||||
No
|
Nama
|
Kelengkapan
|
Sistematika Sajian
|
Keberanian
|
Kerapian Sajian
|
SIMPULAN
|
[1] Basu Swastha dan Ibnu
Sukotjo, 1993
DAFTAR
PUSTAKA
Pusat Pengembangan Penataran Guru Kejuruan, (1997),
Kiat Menarik Minat Konsumen (Bauran Promosi), Depdikbud Dirjen Dikdasmen
Dikmenjur.
Budiarto, Teguh (1993) Dasar Pemasaran, Gunadarma,
Jakarta
Curmins, Julian (1990) Sales Promotion, Kogan Page,
London
DH., Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, (1993), Pengantar
Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern), Liberty, Yogyakarta
Tedjasutisna, Ating, (1994), Pelajaran Pemasaran,
Armico, Bandung
Pedoman Penilaian Pembelajaran dan Penulisan Laporan
Nilai versi Kurikulum 2013, SMK N 1 Salatiga